STROKE disebabkan oleh terjadinya gangguan aliran darah ke otak.
Gangguan aliran darah ini bisa disebabkan oleh pengentalan darah di
pembuluh darah atau akibat pecahnya pembuluh darah. Saat terjadi stroke
atau serangan otak, sel-sel di area tersebut akan segera mati. Sel-sel
ini biasanya mati dalam hitungan menit atau beberapa jam kemudian
setelah serangan stroke. Stroke ini, seperti yang Anda ketahui, akan
menyebabkan kelumpuhan baik di sebagian atau seluruh tubuh. Berita
baiknya, stroke bisa dicegah dengan menerapkan beberapa langkah
sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa panduan yang
bisa Anda coba dalam mencegah penyakit dengan segudang dampak negatif
ini.
Kontrol tekanan darah Anda. Hipertensi dikenal dengan silent
killer karena penderitanya seringkali tidak menyadari kalau mereka
menderita darah tinggi. Hipertensi bisa meningkatkan risiko mengalami
stroke hingga 6 kali lipat. Akan tetapi, hipertensi merupakan salah satu
penyebab utama stroke yang bisa dikontrol. Karena itu, ada baiknya
memeriksa tekanan darah secara teratur. Dengan begitu, Anda bisa
mmenerapkan langkah-langkah untuk menjaga tekanan darah agar tetap
normal.
Kenali gejala artial fibrillation (AF). AF merupakan
salah satu bentuk kelainan detak jantung yang disebabkan oleh dua bilik
jantung bagian atas berdetak dengan cepat dan tidak bisa diprediksi. Hal
ini akan menghasilkan detak jantung yang tidak teratur. AF meningkatkan
risiko stroke karena memungkinkan darah terkumpul di jantung. Saat
darah terkumpul, darah akan cenderung mengental. Darah yang mengental
ini akan dialirkan ke otak dan menyebabkan penyumbatan pemicu stroke.
Normalnya,
keempat bilik jantung berdetak antara 60 dan 100 kali setiap menit.
Sedang pada penderita AF, bilik jantung bagian kiri bisa berdetak 400
kali dalam semenit. Jika tidak ditangani, AF bisa meningkatkan risiko
stroke hingga 4-6 kali.
Jangan merokok. Merokok akan menggandakan
risiko Anda mengalami stroke. Rokok bisa merusak dinding pembuluh
darah, mempercepat penyumbatan arteri dengan berbagai deposit, serta
meningkatkan tekanan darah dan memaksa jantung bekerja lebih keras.
Batasi
konsumsi alkohol. Beberapa studi menemukan, konsumsi alkohol berlebih
berkaitan dengan stroke. Jadi, jika harus minum alkohol, pastikan tidak
lebih dari jumlah sedang. Jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, menurut
hasil studi baru-baru ini, alkohol bisa melindungi dari serangan stroke
dengan cara meningkatkan jumlah anti pengentalan dalam darah.
Kontrol
kadar kolesterol Anda. Kadar kolesterol tinggi dalam darah bisa memicu
pembentukan plak di dalam arteri. Penyumbatan arteri akan menyebabkan
serangan jantung atau stroke. Pastikan kadar kolesterol Anda tidak lebih
dari 200.
Kontrol diabetes. Diabetes juga meningkatkan risiko
stroke. Karena itu, selain menjaga agar diabetes tidak memburuk, Anda
juga turut mencegah stroke.
Olahraga teratur. Usahakan olahraga
paling tidak 30 menit sehari. Tidak harus olahraga di gym atau olahraga
khusus, jalan cepat atau berkebun dan membersihkan rumah juga termasuk
latihan fisik.
Atasi gangguan peredaran darah. Gangguan pembuluh
darah yang menyuplai makanan dan oksigen ke otak merupakan salah satu
pemicu stroke. Gangguan peredaran darah ini termasuk atherosclerosis
atau penyumbatan arteri dan anemia kronis.
Pertahankan asupan
sodium dan lemak rendah. Perbanyak konsumsi buah, sayuran dan whole
grain serta protein dalam jumlah sedang setiap harinya.
Kenali gejala stroke. Berikut 5 gejala stroke yang paling umum:
- Kesemutan tiba-tiba di wajah, lengan atau kaki, khususnya jika hanya pada sebagian badan
- Tiba-tiba kebingungan, kesulitan bicara atau memahami pembicaraan
- Gangguan penglihatan tiba-tiba, baik pada satu atau kedua mata
- Kesulitan berjalan tiba-tiba, pusing, kehilangan keseimbangan
- Sakit kepala kronis tiba-tiba tanpa sebab yang jelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar